Dear Kaum rebahan Ayo Kita Gerak Biar Sehat

 

Dear Kaum rebahan Ayo Kita Gerak Biar Sehat
Sumber Gambar Freepik

Menjadi seorang Kaum Rebahan memang mengasikan, tapi dibalik itu semua ternyata ada bahaya yang mengancam kesehatan tubuh kita. Walaupun memang tidak akan kita rasakan secara langsung ataupun realtime, namun tetap saja kita tidak boleh mengabaikannya. Anjuran untuk tidak berlebihan seperti yang di ajarkan oleh guru-guru spitual baik di tingkat SD sampai dengan SMA ternyata benar adanya, dimana kita diajarkan untuk tidak berlebihan dalam melakukan berbagai hal.


Jika kita berlebihan dalam melakukan berbagai hal atau kegiatan tentu tidak dianjurkan, sama halnya ketika kita sedang rebahan. Sejatinya rebahan adalah kegiatan untuk mencharge kembali energi dan juga mood kita untuk menjalani hari, ketika sudah terisi penuh kitapun kembali bersemangat untuk menjalani berbagai aktifitas rutin setiap harinya.


Baca Juga :

Namun lain halnya ketika terlalu lama rebahan, semangat yang telah kita isipun tidak berfungsi secara maksimal. Yang ada malah kita ingin tetap rebahan, bersantai sambil menscroll lini masa media sosial yang kita miliki. Mungkin inilah yang membuat orang menganggap kaum rebahan sebagai tipikal orang yang pemalas dan tidak produktif.


Lantas apa yang harus dilakukan, bukankah selama pandemi kita anjurkan untuk dirumah saja dan mengurangi segala aktifitas diluar rumah?ya memang betul, namun bukan berarti kita tidak melakukan hal apapun didalam rumah. Minimal kita melakukan olahraga ringan dan rutin berjemur dibawah sinar matahari pagi yang bagus untuk tubuh kita.


Berikut ini adalah beberapa bahaya yang dapat mengancam kesehaan tubuh kita ketika terlalu banyak rebahan.

 

1. Ingin Mengkonsumsi Makanan Yang Tidak Sehat

Ketika anda tidak aktif bergerak, anda cenderung untuk tidak menjaga pola makan dengan memakan makanan yang tidak sehat seperti junkfood, makanan yang mengandung banyak minyak dll. Tanpa disadari hal ini bekerja dibawah alam sadar anda. 


Menurut sebuah studi yang di publikasikan oleh MDPI tahun 2018 bahwasanya terdapat keterkaitan antara sedentary lifestyle (Gaya Hidup yang kurang gerak) dengan pola makan tidak sehat. Lain halnya dengan orang-orang yang gemar berolahraga, secara tidak langsung mereka memiliki keinganan dalam diri untuk tetap menjaga pola makan. 


Hal ini biasa dikenal dengan sebutan transfer effect, dimana ketika tubuh mempelajari hal ataupun kemampuan baru, maka timbullah hasrat untuk melakukan perbaikan pada aspek lainnya.


2. Mengalami Insomnia (Sulit Tidur)       

Selama pandemi covid 19 pemerintah menganjurkan kita untuk mengurangi aktifitas diluar rumah, semua aktifitas lebih banyak didalam rumah seperti bekerja, belajar, dan berniaga semua dilakukan didalam rumah. 


Tentunya setiap hari kita tetap tidak bisa lepas dari terpaan radiasi barang barang elektronik seperti hp,personal computer ataupun laptop, dan biasanya kita melakukan berbagai akifitas tersebut sambil rebahan. Paparan radiasi terebut bisa menjadi faktor anda mengalami susah tidur, oleh karena itu usahakan untuk menaruh hp anda minimal 1,5 meter ketika anda hendak tidur dan beristirahat.

 

Tidak hanya itu sulit tidur juga bisa terjadi ketika orang tidak banyak bergerak, berbeda halnya dengan orang yang rutin bergerak dan berolahraga. Ketika orang rutin bergerak atau berolahraga ia akan dapat menikmati tidur yang berkualitas. 


Melansir National Sleep Foundation di Amerika Serikat, Hal ini dapat terjadi dikarenakan suhu tubuh anda meningkat beberapa derajat dan telah mendapat paparan sinar matahari yang cukup

 

3. Risiko Obesitas Meningkat

Tanpa kita sadari terlalu banyak rebahan dengan tidak diimbangi dengan gerak yang cukup dapatkan menungkatkan resiko obesitas (kegemukan), terlebih asupan makanan yang tidak sehat dan kalori tidak terbakar sempurna.


Menurut studi International Journal of Obsesity tahun 2017 dari, semakin lama waktu yang dihabiskan untuk bermalas-malasan, semakin besar pula ukuran lingkar pinggangmu. Ini merupakan indikasikan risiko obesitas yang cukup tinggi.


Baca Juga:

4. Menyusutnya Massa Otot

Hampir sama seperti barang elektronik semua yang jarang digunakan pasti akan cepat rusak, namun tidak untuk tubuh kita. Karena tuhan yang maha esa telah menciptakan dengan sebaik baiknya, jika kita jarang bergerak otot kita akan menyusut sehingga fungsinya pun akan menurun.


Menurut BioMed Central yang dipublikasikan pada tahun 2015, ketika dalam waktu seminggu kita tidak bergerak dengan semestinya, massa otot akan berkurang sampai dengan 40 persen. Akibatnya, tubuh kita menjadi lebih mudah lemah dan lebih mudah lelah dibandingkan hari-hari biasanya.

 

5. Melambatnya Metabolisme Tubuh

Dear kaum rebahan percaya atau tidak jika metabolisme tubuh melambat dapat mempengaruhi kesehatan, kita semua tahu metabolisme sangat dibutuhkan oleh tubuh. Metabolisme berperan memproses setiap kandungan gizi dan makanan atau minuman yang kita konsumsi yang selanjutnya akan dirubah menjadi energi. 


Salah satu cara yang dapat membuat metabolisme tubuh menjadi sempurna adalah dengan banyak bergerak maupun berolahraga. Jika kita malas bergerak ataupun berolahraga tubuh kita akan terasa lemas dan kurng bertenaga padahal tidak melakukan hal-hal yang berat.

 

6. Melemahkan Kinerja Jantung

Kita semua tahu olahraga sangat baik untuk kesehatan jantung, dengan catatan dilakukan dengan baik dan benar dan pastinya tidak berlebihan. Berbanding terbalik dengan kita yang jarang berolahraga ataupun bergerak secara aktif, kondisi jantung tentu tidak sesehat dan sebugar ketika kita berolahraga.


Pada dasarnya hampir sama seperti otot. Circulation Research tahun 2019 mengungkapkan bahwa sedentary lifestyle (Gaya Hidup yang kurang gerak) merupakan salah satu faktor atau penyebab terbesar dari penyakit jantung maupun kematian.

 

7. Melemahkan Tulang

Kita percaya dengan melakukan olahraga yang memiliki intensitas tinggi mampu meningkatkan resiko cedera tulang maupun sendi, jika tidak hati-hati tentu sangat membahayakan. Oleh karena itu jangan sekali-kali melakukan aktifitas olahraga yang terlampau berat jika tidak adanya instruktur.


Tapi tahukah anda apabila kita tidak pernah ataupun jarang berolahraga huga bisa membahayakan tulang, dengan jarang berolahraga tentunya akan mempercepat pengeroposan tulang. Oleh karena lakukan lah olahraga secukupnya, minimal dua kali seminggu agar kamu bisa membiasakan diri untuk terus bergerak dan berolahraga. 


Jika pola seperti itu sudah terbentuk silakan untuk menaikan tingkat intensitasnya lebih tinggi lagi namun harus di ingat jangan sampai melewati batas aman. dengan intensitas tinggi memang bisa meningkatkan risiko cedera tulang dan sendi. Namun jangan salah, tidak berolahraga juga membahayakan tulangmu.

 

8. Tidak baik untuk Mental Health (Kesehatan Mental)

Terlalu sering rebahan ternyata dapat mempengaruhi kesehatan mentalmu, hal ini diperkuat dengan jurnal internasional Behavioral Nutrition and Physical Activity pada tahun 2018 yang mengungkapkan bahwa rebahan lebih dari tiga jam dalam sehari dapat meningkatkan gejala – gejala depresi.

 

Lantas bagaimana cara mengatasinya? Caranya dengan menyeimbangkan antara rebahan dan beraktifitas ringan, bisa dengan olahraga ringan ataupun melakukan aktifitas yang ringan pula. Karena dengan berolahraga otak kita akan mengeluarkan horman dopamin dan juga serotonin, dimana kedua hormon tersebut memiliki keterkaitan erat dengan rasa senang dan bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar