PSBB DKI Jakarta Dinilai Tepat

Kaum Rebahan ID Anies Baswedan Perpanjang PSBB

Sumber Gambar Detik.com

Kaum Rebahan ID -- Lonjakan kasus COVID-19 kian hari kian memperihatinkan,  jika dibiarkan tentunya ini dapat membahayakan baik bagi diri sendri maupun orang lain. Penulis beranggapan bahwa meningkatnya kasus COVID-19  di Indonesia tentunya bukan tanpa alasan, meskipun alasan yang penulis kemukakan hanya berdasarkan kejadian di lapangan seperti orang berlalu lalang dengan santainya namun tidak memakai masker,  budaya jabat tangan pun masih sering kita temui,  serta kita dapat menemui dengan mudahnya orang - orang berkerumun tanpa menjaga jarak.  

 

Dikutip dari detik.com, menurut data situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan tim Humas BNPB, Sabtu (5/9/2020), jumlah kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 190.665. Dilaporkan juga 2.220 sembuh dari Corona. Dengan penambahan tersebut, total pasien sembuh dari Corona di RI sebanyak 136.401 Sedangkan, pasien positif Corona yang meninggal dunia per 5 September sebanyak 108 orang, sehingga totalnya menjadi 7.940 orang meninggal. Sebanyak 30.640 spesimen diperiksa pada hari ini. Sementara itu, 86.778 suspek dipantau.

 

Baca Juga :

Bayangkan jika kasus tersebut terus meningkat, apakah rumah sakit yang ada di Indonesia masih dapat menampung pasien yang bertambah setiap harinya?  Berapa banyak tenaga kesehatan yang masih mampu melayani apabila pasien terus bertambah? Berapa banyak tenaga kesehatan yang juga ikut terpapar virus tak kasat mata ini? 

 

Dalam waktu dekat DKI Jakarta akan kembali menerapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) seperti sedia kala. Dilansir dari Tagar.Id, "Dengan melihat keadaan darurat ini di Jakarta, tidak ada pilihan lain selain keputusan untuk tarik rem darurat. Artinya, kita terpaksa berlakukan PSBB seperti awal pandemi. Inilah rem darurat yang harus kita tarik," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

 

Anies beralasan, untuk mengambil keputusan tersebut Pemprov DKI mengacu pada tiga indikator, yaitu tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19, dan tingkat kasus positif di Jakarta.

 

Bukankah negara memiliki kewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia seperti yang tertuang dalam Text Pembukaan UUD 1945 Alinea Ke 4? 

 

Jika benar penulis beranggapan bahwa penerapan PSBB seperti sedia kala merupakan keputusan yang tepat untuk saat ini, walaupun beberapa daerah tidak melihat dalam sudut pandang yang sama. Beberapa daerah tersebut memilih untuk tetap berpegang teguh pada kebijakan yang telah mereka jalankan sampai saat ini dan tidak mengikuti langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun bukan Ibukota namanya jika tidak berani mengambil langkah darurat seperti ini, penulis beranggapan langkah ini perlu dilakukan untuk dapat mengendalikan laju penambahan kasus yang kian meningkat selama 2 minggu belakangan ini. Mengingat DKI Jakarta termasuk kedalam daerah dengan tingkat kasus tertinggi di indonesia menurut peta sebaran Satgas COVID-19 dalam websitenya. Diakses 9 September 2020

 

Setiap pengambilan keputusan pasti menuai pro dan kontra, itu bukanlah hal yang aneh. Meskipun ada beberapa sektor yang merasa dirugikan apabila PSBB diterapkan seperti sedia kala, namun setidaknya ada banyak nyawa yang dapat terselamatkan.

 

Tidak hanya itu penerapan PSBB seperti sediakala tentunya dapat membayang-bayangi stabilitas ekonomi, namun penulis berpatokan pada pernyataan yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada saat sidang kabinet paripurna "Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021" di Istana Negara, Jakarta.

 

Dikutip dari economy.okezone.com, Presiden Jokowi mengatakan, “fokus penanganan Covid-19 di Indonesia adalah kesehatan. Jika kesehatan sudah tertangani maka ekonomi juga akan membaik”.

 

Penulis menganggap bahwa dengan di terapkannya kembali PSBB seperti sedia kala, dapat kita jadikan sebagai bahan introspeksi diri bahwa virus ini masih terus mengacam kelangsungan hidup kita. Mengingat semenjak memasuki masa adaptasi kebiasaan baru ada beberapa hal yang mungkin terbaikan salah satunya protokol kesehatan yang sudah mulai kendur. Sehingga kita menganggap ada atau tidaknya COVID-19 tidak akan mempengaruhi aktifitas kita di luar rumah.  

 

PSBB terbukti dapat mengendalikan persebaran & penyerbaran kasus covid 19, tentunya kita tidak perlu khawatir karena kenyataannya PSBB tidak seburuk yang dibayangkan. Pada awal diberlakukannya PSBB kitapun mampu melewatinya dengan baik. 

 

Mungkin tuhan memiliki rencana indah dibalik kesemerautan pandemi ini yang belum juga usai, mungkin juga ini adalah cara tuhan untuk mendekatkan diri kita dengan keluarga dirumah, tapi percayalah badai pasti akan berlalu. 

 

Lekas membaik ibu pertiwi,  semoga ibu senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa agar dapat tersenyum kembali.

0 komentar:

Posting Komentar