Konten Prank Yang Semakin Kurang Menghibur dan Cendrung Meresahkan

Konten Prank Yang Semakin Kurang Menghibur dan Cendrung Meresahkan Kaum Rebahan ID
Sumber: liputan6.com

Dijaman digital seperti sekarang ini, platform berbgai video nomor 1, Youtube sudah menjadi primadona bagi hampir semua milenial. Tidak sedikit diantara para milenial yang terobsesi menjadi seorang Youtuber dan mencoba peruntungannya menjadi Youtuber. Dan tidak sedikit juga yang bahkan meraih pundi-pundi Rupiah dengan menjadi content creator atau Youtuber sehingga saat ini banyak orang berlomba-lomba menjadi Youtuber.

 

Banyak jenis konten yang bisa dibuat oleh orang-orang untuk di share di Youtube. Dari konten review, vlog, edukasi, maupun konten yang saat ini sedang ngetrend, yaitu konten prank atau mengerjain orang lain. Dalam konten prank biasanya banyak yang memang settingan maupun apa adanya. Lalu juga jenis konten prank sendiri juga beragam, mulai dari prank taxi online, ngerjain orang, maupun ngegombal misalnya.


Baca Juga:

 

Tapi yang menjadi permasalahan adalah ada beberapa konten prank yang dianggap cukup meresahkan dan beberapa diantranya berujung tindak pidana. Kalau masih ingat sekitar bulan Mei lalu, Youtuber Ferdian Paleka membuat video yang bisa dibilang fatal, yaitu prank membagi sembako kepada waria yang ternyata isinya adalah sampah dan batu-batu. Hal intu sontak membuat netizen marah karena Ferdian dianggap menista profesi seorang waria yang seharusnya tidak pantas diperlakukan seperti itu mengingat waria jugalah manusia yang harusnya diperlakukan sama dengan orang lainnya.


Hal itu juga yang akhirnya mengantarkan Ferdian Paleka masuk ke jeruji besi meskipun sekarang dia dibebaskan karena sang korban mencabut laporan atas kasus yang dialaminya. Hal ini juga menjadi peringatan bagi kita semua tentang bagaimana cara membuat konten video yang baik, benar, serta tidak menimbulkan kontroversi dan kegaduhan dikalangan masyarakat. Kasusu Ferdian Paleka juga menjadi pelajaran bagi kita tentang tidak semua orang senang untuk diprank atau dikerjain yang malah justru malah menurunkan derajat dan status seseorang, terutama untuk orang yang memiliki status sosial yang sering dianggap rendah.


Baca Juga:

Banyak diantara kita yang pastinya ingin cepat terkenal dan jumlah subscriber di Youtube cepat naik. Karena secara tidak langsung dengan video kita banyak yang nonton serta jumlah subscriber yang banyak secara tidak langsung, penghasilan uang dari Adsense Google juga semakin besar. Tapi banyak tidak kita sadari, banyak diantara kita yang sampai mengahalalkan segala untuk bisa mencapai popularitas di Youtube dan menambah pundi-pundi Rupiah dari Adsense tetapi dengan cara yang tidak semsetinya.

 

Konten Prank Yang Semakin Kurang Menghibur dan Cendrung Meresahkan Kaum Rebahan ID
Sumber: Youtube Angga Candra

Sebenarnya tidak salah memang untuk kita membuat konten Prank atau mengerjain orang kedalam Yotube. Selama tidak merugikan pihak lain maupun si target, rasanya sah-sah saja untuk dibuatkan kontennya. Salah satu contoh yang penulis ambil adalah konten prank taxi online oleh Angga Candra. Disitu Angga Candra menjadi supir taxi online dan menerima orderan penumpang layaknya taksi online pada umumnya. Dalam pembuatan video prank taxi online ini, Angga Candra menempatkan kamera tersembunyi yang ditaruh didashbord mobil dan tidak keliatan oleh sang target. Dan dalam konten prank taxi online ini, biasanya targetnya merupakan para wanita-wanita cantik dan biasanya Angga Candra akan menggombal sang target.

 

Dan lalu diakhir video Angga Candra memberitahu sang target bahwa dia sedang masuk kedalam videonya, dan kemudian sebelum si target meninggalkan mobil, Angga biasanya menanyakan apakah dia bersedia mau untuk dimasukin kedalam video Youtube-nya. Nah ihal seperti ini juga sebagai bahan pembelajaran tentang bagaiman soal etika dan tidak ada pihak yang dirugikan dalam setiap pembuatan video prank seperti ini. Sekali liga penulis tekankan, bahwa sah-sah saja untuk membuat video jenis prank, asalkan jenis prank yang digunakan tidak mengundang kontroversi serta tidak merugikan beberapa pihak yang akhirnya berujung ke hal yang lebih serius. Yang awalnya Cuma mau senang-senang atau bercanda, malah jadi berabe, kan jadi repot kan.

0 komentar:

Posting Komentar