Sumber: Investor.id |
Baca Juga:
- Jatuh Saat Berkendara Dengan Motor, Berikut Tips Pertolongan Pertamanya
- Antusias Warga Ikuti Kerja Bakti di Masjid Al-Muhajirin Kavling Pemda
- Ciri-Ciri Orang Yang Pansos (Panjat Sosial), Apakah Kalian Ngerasa?
Lalu ketika mulai memasuki era “new normal” atau PSBB
Transisi pada bulan Juni lalu, perlahan restoran dan kafe mulai diizinkan untuk
menerima layanan “Dine In” atau makan ditempat. Tetapi ada syarat yang harus
dipenuhi oleh pengelola restoran maupun kafe yaitu hanya bisa menampung sekitar
50% persen dari kapasitas restoran dan tetap menerapkan jaga jarak dan protokol
kesehatan yang ketat. Dalam situasi ini tidak heran kalau kita akan menemui
meja yang ditandai tanda ‘X’ atau tidak boleh ditempati untuk duduk untuk
mendukung penerpan protokol kesehatan yang ketat.
Selang 3 bulan kemudian pada awal September, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk kembali memberlakukan PSBB ketat seperti yang dilakukan ketika awal pandemic virus Corona ini muncul. Hal ini diambli karena melihat kasus positif yang kembali naik dan mengkhawatirkan. Dalam PSBB ketat kali ini, beberapa peraturan dari PSBB awal pandemi Corona ini kembali muncul. Seperti penutupan objek wisata, Work From Home untuk sektor yang tidak masuk prioritas yang masih memperbolehkan Work From Office, serta restoran dan kafe tidak diizinkan untuk melayani makan ditempat atau Dine In.
Nah yang menjadi perhatian banyak orang adalah bahwa
pemberlakuan PSBB ketat ini hanya berlaku di Jakarta dan tidak berlaku didaerah
penyangga lainnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Hal ini
menimbulkan banyak orang-orang Jakarta yang mencari cara agar bisa menikmati
makan secara Dine In, salah satunya adalah dengan mencoba melakukannya dikota
penyangga yang justru akan menimbulkan cluster baru.
Baca Juga:
- IPhone 12 Sespesial Apa Sih, Cek Fakta Berikut Ini
- 5 Aplikasi Wajib Ada Di Smartphone Kamu
- 5 Lagu Indonesia Yang Cocok Untuk Kamu Yang Baru Putus Cinta
Dengan tidak bolehnya restoran dan kafe di Jakarta yang
boleh melayani makan ditempat ini membuat orang Jakarta mencari ke daerah
penyangga untuk bisa sekedar merasakan makan secara Dine In, khususnya pada akhir pekan. Banyak yang beranggapan
banyak orang yang sudah mulai jenuh terus-terusan dirumah dan pengen sesekali
untuk makan diluar. Hal ini membuat beberapa tempat makan didaerah penyangga malah
justru dibanjiri oleh orang-orang Jakarta yang pengen makan Dine In karena
pemberlakuan PSBB ketat di Ibukota tersebut.
Nah Setelah melihat fenomena dan fakta yang terjadi
dilapangan, yang bisa disimpulkan adalah bagaimana adanya ketidaksinkronan kebijakan
antar wilayah penyangga dengan ibukota sendiri. Itulah menurut kita pentingnya
koordinasi serta kesadaran masyarakat yang juga harus ditingkatkan untuk bisa teratasi
dengan cepat.
0 komentar:
Posting Komentar